Minggu, 02 Oktober 2016

fani tabah

Berikan Mereka Kesempatan untuk Bicara

Biarkan Si Kecil mengerti bahwa Mam memahaminya. Untuk itu, berikan setidaknya beberapa menit baginya untuk bercerita. Namun, bukan berarti Mam memperbolehkan Si Kecil untuk terus berbicara tanpa menghargai orang sekitarnya.
Cara melatihnya bisa Mam lakukan di atas meja makan ketika makan malam bersama keluarga. Setiap orang diberikan giliran untuk bercerita. Kemungkinan besar Si Kecil akan mencoba memotong pembicaraan. Saat itulah Mam harus menahannya dan berkata “Tahan dulu. Nanti giliran kamu”. Kalimat tersebut memberikan pemahaman yang lebih baginya untuk berhenti berbicara dan menghargai orang lain ketika berbicara. Dengan demikian, Si Kecil akan terlatih untuk menghargai orang lain.

Jadwalkan Waktu Tenang

Anak ekstrovert memiliki sifat yang terlalu aktif. Hal ini kemungkinan besar akan membuat dia kelelahan yang tidak disadari. Terlalu senang beraktivitas berat membuatnya lupa akan ketahanan tubuhnya. Akibatnya, Si Kecil jadi mudah sakit. Belum lagi jumlah kalori yang terbakar di mana bisa saja membuat Si Kecil jadi kurang gizi.
Cara menanggulanginya, pastikan Si Kecil memiliki waktu tenang dalam satu hari. Jadwalkan waktu tenang tersebut secara rutin. Mam dapat menyuruhnya duduk diam dan mendengarkan musik atau membaca buku. Bantu dia untuk mengerti manfaat me time baginya sendiri. Ide utamanya adalah membuat Si Kecil rileks dan tidak berlebihan dalam beraktivitas.

Ketahui Batasan Mam

Keinginan berbincang terus menerus oleh Si Kecil yang ekstrovert akan membuat Mam kewalahan, apalagi ketika Mam merupakan seorang yang introvert. Cara yang tepat adalah jangan tunggu hingga Mam frustasi dan berteriak “Stop ngobrol!”. Hal ini akan membuat Si Kecil akan kecewa dengan Mam.
Bila Mam butuh istirahat, langsung saja katakan dengan lembut “Mama sedang butuh waktu tenang, tapi Mama sebenarnya ingin mendengarkan cerita kamu. Tapi sekarang telinga Mama masih penuh. Mungkin kamu bisa bercerita dengan teman boneka kamu”. Hal ini akan membuat Si Kecil merasa dihargai. Bila Si Kecil telah beranjak dewasa, mungkin Mam dapat mengganti “teman bonekanya” dengan buku diary atau rekaman. Anak ekstrovert biasanya sangat suka merekam dirinya sendiri.

Berikan Perhatian Ketika Si Kecil Sedih

Ada kalanya Si Kecil harus menunggu sesuatu dan menahan keinginannya untuk bergerak ke sana kemari. Mungkin karena di luar hujan ketika waktunya dia untuk bermain atau mungkin Si Kecil harus antri sesuatu. Ketika Mam melihat wajahnya yang bosan, tunjukkan kepedulian Mam dengan mengatakan “Mama lihat kamu tenang sekali, meskipun Mama tahu kamu ingin main”.

Dukung Selalu Hobinya

Mendukung Si Kecil terhadap hobinya adalah hal yang wajib dilakukan, apalagi bila Si Kecil adalah anak yang ekstrovert. Hal ini mampu membuat Si Kecil merasa terhibur dan jadi diri sendiri di masa-masa pertumbuhannya. Sisi ekstrovert yang dimiliki oleh Si Kecil justru akan menjadi semangat tersendiri baginya. Maka dari itu, sangat bagus untuk mendukung perkembangan Si Kecil dengan membantunya untuk lebih serius ke hobinya tersebut.

Itulah beberapa cara tepat yang dapat Mam lakukan untuk mengasuh Si Kecil yang ekstrovert. Satu hal yang paling penting, bagaimana pun kondisi psikologis Si Kecil, adalah kewajiban orang tua untuk selalu mencintai mereka. Yang anak butuhkan hanyalah kasih sayang orang tua, tidak lebih. Maka dari itu, sayangilah Si Kecil selalu ya, Mam!